Pages

Minggu, 12 Oktober 2014

Konflik Batin


Assalamualaikum Wr.Wb.
Hay saya ingin bercerita tentang konflik batin yang pernah saya alami kurang lebih setahun yang lalu.



Ketika itu saya lulus SMA dan saya berada di dua pilihan yang berbeda.Tepatnya di bulan September saya di berikan pilihan orang tua saya dan kakak kandung.Karena saya anak yang ke dua yang paling akhir.Orang tua n kakak pengen aku melanjutkan sekolah setinggi-tinggi mungkin.Selagi mereka masih mampu membiayainya.Ia aku menyukai keinginan mereka-meraka yang berniat baik padaku.Tapi disini pilihan yang diajukan tidak sesuai dengan pilihan yang aku inginkan.Orang tua menginginkan aku untuk kuliah di Jogja yang menurut mereka biaya hidup disana lebih murah bisa dibilang hemat untuk anak kuliahan.Sedangkan kakak saya menginginkan agar saya kuliah melanjutkan sekolah bersama dia di Bekasi.Dia berfikir biar mudah untuk memantau saya.Selain keinginan orang tua dan kakak,saya juga punya keinginan sendiri yaitu saya pengen kuliah di Semarang saja yang lebih deket dengan rumah.
Disini saya berfikir dan terus berfikir.Karena kuliah di Semarang sudah tidak mungkin lagi aku mendapatkan izin.Lalu aku putuskan untuk kuliah di Bekasi saja biar orang tua tidak banyak pikiran karena jauh dari anak-anaknya.Alasan lain karena aku kuliah masih dicukupi oleh orang tua jadi,aku ikut saja dengan apa yang disuruh oleh mereka.Lalu beberapa minggu kemudian aku berangkat ke Bekasi untuk melakukan pendaftaran di Universitas Gunadarma Kalimalang.Waktu itu proses pendaftaranberjalan dengan lancar dan saya pun bersemangat untuk melanjutkan kuliah di Gunadarma.Apalagi didukung oleh mereka-mereka yang sayang sama saya.Proses pendaftaran yang lumayan lama dan banyak proses yang belum selesai saat itu.Disaat aku melakukan tes masuk dan dua minggu setelah tes aku mengambil pengumuman dan hasilnya aku diterima.
Ketika itu saya mau mendaftar ulang tepatnya pada hari Sabtu.Pukul 05.00 saya sudah berangkat ke pasar untuk membeli santan buat dijadiin makanan.Sehabis dari pasar saya pulang dan mandi untuk siap-siap ke Gunadarma.Disini aku melihat pemandangan yang tidak bagus.Saya menunggu kakak sampai setengah jam karena belom bangun.Setelahnya bangun aku bertanya "kak mana uang yang buat daftar ulang?" .Dia menjawab bahwa uangnya belom ada .Saat itu juga aku mendengar perkataan kakak iparku yang tidak sepantasnya dia keluarkan dihadapanku.Saya merasa sudah tidak diharapkan lagi dirumah itu.Detik itu saya memutuskan untuk dipulangkan saja ke Pati.Karena aku merasakan sakit yang luar biasa.Bayangkan saja kalian sudah diatas dengan semangat yang begitu membara tiba-tiba dijatuhkan begitu saja.Sayapun sempat marah dengan mereka berdua dan mereka pun minta maaf tapi sudah tidak saya anggap lagi.Pokoknya saya minta pulang hari itu juga.
Tepat pukul 17.00 saya sudah siap untuk kembali ke kota Pati dengan tangis.Sesampai dirumah saya tetep masih marah sama mereka berdua.Itu berlanjut sampai tiga bulan ke depan.




Dari kisah ini berpengaruh pada saya tidak lagi mau bertemu dan berbicara sama mereka berdua.Orang tua sayapun sependapat dengan saya.Dalam masyarakatpun saya merasa malu.Karena apa?saya sudah berpamitan pada mereka bahwa saya akan kuliah di Bekasi selama 4 tahun.Tapi kenyataannya saya baru sebulan sudah pulang ke rumah lagi.Malunya saya pada tetangga juga dirasakan sama orang tua saya.Setiap orang tua saya keluar dari rumah selalu ditanya "kenapa aeni pulang ke Pati katanya mau kuliah di Bekasi?" Ibu saya cuma tersenyum saja.

Rabu, 08 Oktober 2014

hidupku mungkin tak seindah hidup hidup mereka yang berkecukupan....
kadang aku kurang menerima apa yang aku punya saat ini,,
tapi itulah aku,,,aku yang lemah dan kadang merasa rapuh ...jenuh akan keadaan yang ada saat ini....