Nah, sekarang kita akan membahas tentang sekumpulan orang-orang ini atau
yang kita sebut tadi dengan sebutan game developer. Pada suatu team
game developer, pasti memiliki bagian-bagian atau divisi dimana divisi
itu diisi oleh orang yang memiliki keahlian khusu di bidangnya.
1. Team Leader
1. Team Leader
Bagian
ini biasanya hanya disi oleh satu orang saja dimana orang tersebut memiliki
tugas yang paling penting dimana orang tersebut bertugas untuk memimpin team
dalam pembuatan game agar tetap kompak dan sesuai dengan konsep yang sudah
direncanakan sebelumnya. Memang tidak mudah bagi sebuah tim untuk dapat selalu
menunjukan “high performance” mereka. Keberhasilan dan kegagalan hanyalah
dipisahkan oleh sebuah lapisan tipis. Tetapi tim tidak mampu menembus lapisan
tipis itu. Sebuah kegagalan tim dapat berdampak tinggi dan perusahaan harus
membayarnya dengan mahal.
- Mengatur tujuan - tujuan yang baik tim dengan Perform yang tinggi :
·
Tim
mempunyai misi yang jelas dan memiliki komitmen tinggi.
·
Anggota
tim dilibatkan dalam pengaturan tujuan dan sasaran.
·
Anggota
dapat mengerti tentang target dan tujuan tim.
·
Anggota
sepakat dengan target atau tujuan yang akan dicapai.
·
Tujuan
– tujuan tim merupakan tantangan dan dapat dicapai secara nyata
- Menjelaskan tanggung jawab dan tugas – tugas tim dengan Perform yang tinggi :
· Tugas
– tugas memiliki definisi yang jelas dan tidak tumpang tindih.
· Tugas
dan peraturan dapat dimengerti dan anggota tim berperan sebagai supporter.
· Anggota
tim dapat mendefinisikan pertanggungjawaban dengan jelas untuk tugas – tugas
yang pokok.
·
Anggota
tim dan leader dapat menerima komunikasi yang baik dan dapat menolong satu sama
lain.
2. Game Designer
Game Designer termasuk dalam pre-production
stage, yang berarti Game Designer bekerja sebelum Artist dan Programmer. Game
Designer adalah seseorang yang bertugas untuk membuat alur cerita atau
blueprint dari sebuah game yang akan dibuat. Hal ini bertujuan untuk memperkuat
daya analisis dan logika berpikir para pemainnya untuk pengambilan keputusan
sebaik mungkin. Sehingga pekerjaan artist dan programmer akan lebih terarah
dalam mengembangkan sebuah game. Untuk menjadi seorang game designer, kita
harus memperoleh keterampilan dalam memainkan banyak game meskipun bukan game
yang kita sukai.
- Membuat Mock-up game. Mock-up adalah gambaran kasar/sketsa yang menggambarkan game seperti apa yang kita inginkan.
- Membuat Storyboard, yaitu gambar berurutan yang menunjukkan level dari tiap game atau menggambarkan adegan-adegan tiap kejadian yang berbeda-beda.
- Menentukan genre. Terkadang seorang Game Designer membuat eksperimennya sendiri. Sering kali mereka mencoba menggabungkan beberapa tipe genre menjadi sebuah game yang unik. Bisa jadi mixing genre itu berbuah hasil yang baik, atau tidak jarang juga malah gagal.
- Gameplay, deskripsikan apa yang akan player lakukan di dalam game.
- Fitur, buat daftar apa saja yang akan menjadi fitur dalam game itu. Misalkan grafis yang tidak biasa, game play yag menarik, dan lain-lain.
- Setting, deskripsikan dunia gamenya. Termasuk konsep art yang akan digunakan. Jika game ini kuat di storynya, maka tambahkan fitur yang mempengaruhi jalan cerita.
- Story, jika gamenya mempunyai jalan cerita, maka berikan penjelasan mendetil. Perkenalkan karakter utama, identifikasikan masalahnya, deskripsikan penjahatnya, dan jelaskan bagaimana hero akan mengalahkannya.
- Target audience, game ini akan dipasarkan untuk remaja kah? Remaja pria atau wanita kah?
- Hardware Platform, jelaskan untuk device apa game ini akan dibuat. Apakah untuk PC, Console, Mobile, Handheld, dan lain-lain.
- Estimasi jadwal, budget, dan P&L. Jika kita juga bekerja sebagai publisher, maka kita juga harus menentukan jadwal pengerjaan, budget yang akan dikeluarkan, dan profit & lossnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar